Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, Foto sumber https://www.kemenpora.go.id/
Oleh: Adelina Pohan
Seluruh pihak diimbau untuk bersama-sama mewujudkan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut (Sumatera Utara) 2024 agar berlangsung dengan sukses, dalam rangka membantu mendorong kemajuan perekonomian daerah.
Terwujudnya kemajuan perekonomian daerah, utamanya di wilayah Aceh dan juga Sumatera Utara (Sumut) tentunya sama sekali tidak bisa lepas dari bagaimana upaya seluruh pihak secara bersama-sama untuk menyukseskan gelaran PON XXI dengan sukses.
Karena, apabila pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 tersebut apabila berjalan dengan sukses, maka bukan tidak mungkin akan turut mendorong kemajuan perekonomian daerah menjadi semakin berkembang.
Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah ajang olahraga terbesar di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali. Pada tahun ini, Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) terpilih sebagai tuan rumah bersama untuk PON berikutnya, dan ini merupakan kesempatan emas bagi kedua daerah tersebut untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menggelar acara berskala nasional.
Namun, lebih dari sekadar sebuah perhelatan olahraga, PON juga memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian lokal. Dengan semangat kebersamaan dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta, suksesnya PON Aceh-Sumut dapat menjadi pendorong signifikan bagi perekonomian daerah.
Salah satu upaya untuk menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional tersebut datang dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo yang menekankan betapa pentingnya ketepatan penggunaan anggaran pada penyelenggaraan PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara untuk menuju pada kesuksesan prestasi, sukses penyelenggaraannya hingga mampu secara nyata memajukan ekonomi daerah.
Oleh karena itu, pemerintah menekankan kepada seluruh pihak untuk benar-benar memastikan kesesuaian dan ketepatan akan penggunaan anggaran dan jangan sampai ada celah, karena dengan hal tersebut, maka semua stakeholder atau pemangku kepentingan bisa saling menjaga pelaksanaan PON secara akuntabel, baik dan bermanfaat.
Penting juga bagi seluruh pihak untuk memiliki sikap yang saling terbuka, saling percaya serta terus menjunjung kolaborasi, baik itu terkait dengan progres persiapan dan kesiapan serta seluruh rangkaian lainnya.
Senada, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Agus Fatoni juga menekankan kepada seluruh pihak untuk mampu melaksanakan tugas masing-masing dengan cermat dan tepat, khususnya mengenai penggunaan anggaran agar terwujud akuntabilitas pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut dengan sukses.
Sementara itu, Ekonom Senior CORE Indonesia, Hendri Saparini menyatakan bahwa pelaksaaan Pekan Olahraga Nasional tersebut merupakan sebuah momentum yang sangat berharga dan mampu secara maksimal berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, mulai dari pelaksanaan persiapan dan kesiapan harus benar-benar matang terjadi dengan adanya kolaborasi seluruh pihak, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dengan badan usaha milik pemerintah dan swasta dalam menyemarakkan pelaksanaan PON Aceh-Sumut serta menyiapkan berbagai lokasi tempat pembelian souvenir terkait gelaran itu.
Jelas sekali bahwa penyelenggaraan PON akan memberikan dampak secara positif secara langsung ataupun tidak langsung kepada daerah dan adanya kesempatan tersebut jelas merupakan pintu pembuka untuk menghadirkan mandafaat maksimal dan berkelanjutan.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Aceh sendiri mendapatkan dukungan dari bagaimana kondisi ekonomi Indonesia yang mampu pulih akibat guncangan COVID-19 lalu serta kuatnya fundamental perekonomian nasional meski di tengah ketidakpastian global.
Selain itu, dengan adanya Pekan Olahrahga Nasional, maka menjadikan wilayah Aceh dan Sumatera Utara lebih terbuka sebagai daerah kunjungan bisnis dan pariwisata, termasuk menjadikan sektor pendukung lebih berkembang seperti kuliner, wisata alam dan bangunan sejarah serta arena mampu menyebar di berbagai kota hingga kabupaten setempat.
Dengan adanya momentum baik tersebut, tentunya pemerintah setempat harus mampu memaksimalkan strategi secara inklusif dan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk semakin mendorong potensi seperti pariwisata, sehingga menjadikan para tamu yang datang akan dapat menggali seluruh destinasi wisata di sana dan tentunya memberikan dampak ekonomi pada semua sektor.
Mengenai dampak langsung dari penyelenggaraan PON yakni terjadi peningkatan konsumsi swasta selama menjelang dan pada saat acara berlangsung seperti hotel, restoran, transportasi, logistik, ritel, kemudian terjadi penambahan investasi pemerintah seperti pembangunan sara prasarana fisik, fasilitas olahraga dan jalan.
Tidak hanya dari pemerintah saja, namun terjadi pula penambahan investasi swasta, kemudian terwujud penciptaan lapangan kerja pra dan saat acara, ada peningkatan bisnis UMKM existing dan UMKM baru di bidang batang dan jasa terkait acara tersebut.
PON Aceh-Sumut adalah kesempatan yang langka dan berharga untuk mendorong perekonomian lokal melalui sinergi dan kebersamaan seluruh pihak. Dengan komitmen bersama, tentu dapat memastikan bahwa PON tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Suksesnya PON Aceh-Sumut adalah cerminan dari kesatuan dan kekompakan bangsa dalam memajukan daerah, memperkuat perekonomian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari bersama-sama wujudkan PON yang sukses dan memberikan manfaat luas bagi Aceh, Sumut, dan Indonesia.
*) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sumatera Utara