Oleh: Bobby Prasetyo )*
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki kebutuhan energi yang terus meningkat, terutama saat momentum penting seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada momen ini, kebutuhan energi melonjak signifikan karena peningkatan aktivitas masyarakat, baik untuk transportasi, perayaan, maupun konsumsi rumah tangga. Pemerintahan Prabowo-Gibran, melalui sinergi lintas sektor, telah menunjukkan komitmennya dalam memastikan keamanan energi selama periode ini.Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penguatan kesiapan kilang-kilang minyak nasional. Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai, telah mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas energi. Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan mengatakan pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mengawasi operasional kilang. Pihaknya memastikan kegiatan operasional kilang berjalan dengan andal tanpa kendala, sesuai target, dan tetap mengedepankan aspek keselamatan.Kilang Dumai juga memastikan bahwa infrastruktur dan distribusi energi berada dalam kondisi optimal. Upaya ini sangat krusial mengingat kilang minyak memproduksi bahan bakar yang menjadi urat nadi transportasi dan aktivitas masyarakat. Dengan pengawasan ketat, PT KPI menjamin produk energi berkualitas tinggi dapat didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia.Tak hanya Kilang Dumai, Kilang Balikpapan yang memiliki kapasitas produksi 260 hingga 360 ribu barel per hari juga mengambil langkah serupa. Manager HSSE PT KPI RU V Balikpapan, Binsar Butar Butar mengatakan bahwa kilang ini memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan energi nasional. Menurutnya jika terjadi gangguan di Kilang Balikpapan, potensi dampaknya sangat besar terhadap suplai energi nasional. Oleh karena itu, pengamanan terhadap operasional kilang ini dilakukan secara ketat demi menjaga stabilitas suplai energi.Lebih dari sekadar tanggung jawab korporasi, langkah ini mencerminkan kepedulian terhadap kebutuhan energi masyarakat. Dengan ketersediaan energi yang terjamin, masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman tanpa khawatir akan gangguan pasokan energi.Selain sektor minyak dan gas, pemerintah juga memastikan ketersediaan energi listrik selama Nataru. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan matang. Di antaranya melakukan asesmen dan pemeliharaan jauh-jauh hari terhadap pembangkit-pembangkit listrik, pasokan energi primer, transmisi, distribusi, serta seluruh sistem pendukung lainnya.PLN telah mengerahkan 81.000 personel yang siaga di 1.900 posko di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, perangkat pendukung seperti genset, Uninterruptible Power Supply (UPS), dan Unit Gardu Bergerak juga telah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan gangguan. Langkah ini memastikan suplai listrik tetap stabil di tengah lonjakan konsumsi selama Nataru.Komitmen PLN dalam menjaga keamanan energi juga terlihat dari kesiapan infrastruktur mereka. Dari pembangkit listrik hingga jaringan distribusi, semuanya dipastikan beroperasi dengan optimal. Kehadiran posko-posko siaga di berbagai lokasi strategis menjadi bentuk konkret kesiapan PLN dalam menghadapi potensi kendala yang mungkin terjadi selama periode kritis ini.Keberhasilan dalam menjaga keamanan energi selama Nataru tidak lepas dari koordinasi yang solid antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta. Pemerintahan Prabowo-Gibran telah memberikan arahan jelas agar seluruh pihak terkait bekerja sama demi memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi. Dalam konteks ini, pemerintah tidak hanya berfokus pada kelancaran pasokan energi, tetapi juga pada aspek keselamatan dan keberlanjutan operasional.Langkah proaktif yang dilakukan oleh PT KPI dan PLN menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam menjaga ketahanan energi nasional. Di sisi lain, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya ini, seperti dengan bijak menggunakan energi dan mematuhi aturan yang ada.Pemerintahan Prabowo-Gibran telah membuktikan bahwa menjaga keamanan energi bukanlah sekadar tanggung jawab teknis, melainkan sebuah upaya strategis untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan persiapan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten, masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh sukacita tanpa terganggu oleh masalah energi.Sebagai penutup, mari kita terus percaya kepada pemerintah dalam menjaga ketahanan dan keamanan energi nasional. Upaya yang dilakukan hari ini adalah wujud komitmen jangka panjang untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri energi dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, tidak diragukan lagi bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan mampu menjawab tantangan kebutuhan energi nasional, tidak hanya selama Nataru, tetapi juga di masa mendatang.)* Pemerhati energi terbarukan di Perusahaan Mining Indonesia Karya