Pemerintah Pastikan Kopdes Merah Putih Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Oleh : Harida Astuti )*
Pemerintah tengah memperkuat strategi pembangunan ekonomi daerah melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) yang digagas sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Program ini diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk meningkatkan produktivitas, memperluas akses pasar, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, Kopdes Merah Putih bukan hanya sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga instrumen sosial untuk memperkuat solidaritas dan kemandirian desa di seluruh Indonesia.
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan, setelah koperasi beroperasi, dipastikan akan menjadi saluran baru bagi pemerintah untuk melakukan upaya stabilisasi harga pangan. Selain itu, koperasi tersebut akan menjadi lembaga ekonomi terbawah yang langsung jadi kanal distribusi terhadap program-program terkait dengan penyaluran bantuan sosial ataupun subsidi pada masyarakat.
Selain itu, Ferry juga kembali menegaskan Kopdes Merah Putih juga dapat berfungsi sebagai offtaker hasil produksi masyarakat baik dari sektor perkebunan, pertanian hingga kerajinan. Produk-produk dari masyarakat tersebut, dapat disimpan di dalam gudang yang dikelola oleh Kopdes untuk kemudian dapat didistribusikan kembali kepada masyarakat ketika terjadi gejolak harga.
Kehadiran Kopdes Merah Putih menjadi bagian dari visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh hanya berpusat di kota-kota besar, melainkan harus dimulai dari desa. Melalui Kopdes Merah Putih, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di desa diolah dengan cara yang lebih produktif, transparan, dan berbasis teknologi digital. Tujuan utamanya adalah menciptakan ekosistem ekonomi yang adil dan merata, di mana hasil pembangunan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Secara operasional, Kopdes Merah Putih akan berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi terpadu di tingkat desa dan kelurahan. Melalui koperasi ini, warga dapat mengelola berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, perikanan, industri rumahan, hingga perdagangan digital. Pemerintah juga mendorong agar setiap koperasi terhubung dengan rantai pasok nasional, termasuk penyediaan bahan baku untuk program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengadaan produk lokal untuk konsumsi masyarakat. Dengan demikian, Kopdes Merah Putih akan menjadi simpul ekonomi yang menyeimbangkan kebutuhan produksi dan konsumsi dalam skala nasional.
Pemerintah daerah juga menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pelaksanaan program ini di tingkat lokal. Bupati Boyolali, Agus Irawan menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan Kopdes Merah Putih. Pemerintah daerah, katanya, telah memberikan subsidi Rp1 juta untuk setiap Kopdes yang terbentuk sebagai bentuk dorongan awal. Langkah ini menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat penguatan ekonomi berbasis masyarakat. Dukungan fiskal dari pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi pemicu bagi partisipasi masyarakat dalam membangun koperasi yang mandiri, berdaya saing, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama.
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan bahwa salah satu fokus utama program ini adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pelatihan manajemen usaha, literasi keuangan, dan digitalisasi koperasi akan menjadi fondasi untuk memastikan keberlanjutan program. Pemerintah juga melibatkan perguruan tinggi dan lembaga riset untuk mendampingi proses inovasi di tingkat lokal. Pendekatan ini diharapkan mampu menghasilkan koperasi modern yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, tanpa meninggalkan nilai gotong royong yang menjadi ciri khas ekonomi Pancasila.
Di sisi pembiayaan, pemerintah memastikan dukungan penuh melalui sinergi lintas lembaga. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disiapkan sebagai mitra strategis untuk menyalurkan pembiayaan produktif ke Kopdes Merah Putih di seluruh daerah. Selain itu, lembaga keuangan milik negara seperti BRI dan Bank Syariah Indonesia juga akan dilibatkan untuk menyediakan skema kredit mikro dan pembiayaan berbunga rendah. Tujuannya agar pelaku usaha kecil tidak lagi kesulitan mendapatkan modal, dan roda ekonomi desa bisa berputar lebih cepat.
Program Kopdes Merah Putih juga diharapkan memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui penguatan basis produksi dalam negeri. Dengan menggerakkan ekonomi dari bawah, pemerintah ingin mengurangi ketergantungan terhadap impor barang konsumsi, sekaligus meningkatkan nilai tambah produk lokal. Dalam jangka panjang, koperasi ini akan menjadi garda depan dalam menghadapi tantangan ekonomi global, terutama dalam menciptakan kemandirian pangan, energi, dan industri kreatif di tingkat akar rumput. Semangat “dari desa untuk Indonesia” menjadi inti dari visi besar ini.
Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk memastikan program Kopdes Merah Putih berjalan secara terukur dan akuntabel. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk menilai dampak ekonomi dan sosialnya di setiap wilayah. Dengan dukungan teknologi, sistem pelaporan keuangan koperasi akan terintegrasi secara nasional agar mudah diawasi dan dievaluasi. Melalui langkah ini, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi simbol baru kebangkitan ekonomi rakyat, yang bukan hanya menumbuhkan kesejahteraan, tetapi juga memperkuat kedaulatan ekonomi bangsa dari desa hingga ke tingkat nasional.
)* Pengamat Ekonomi Digital dan Transformasi Desa Mandiri


0 Comment