Jakarta — Pakar Hukum, Kombes Pol (Purn.) Dr. Slamet Pribadi, menyoroti pentingnya langkah pencegahan yang seimbang dengan upaya pemberantasan dalam menghadapi peredaran narkoba dan judi online. Menurutnya, keberhasilan pemberantasan sangat bergantung pada efektivitas pencegahan.
“Pemberantasan itu bagian dari upaya pencegahan. Jika pencegahan berhasil, maka penindakan tidak perlu sering dilakukan,” ungkap Dr. Slamet. Ia menekankan bahwa upaya pencegahan harus menyasar semua tahap penggunaan narkoba, mulai dari pengguna pemula hingga pecandu berat. “Orang yang coba-coba pakai jangan sampai menjadi pengguna teratur, dan yang sudah teratur jangan sampai menjadi pecandu. Ini adalah indikator utama keberhasilan pencegahan,” tambahnya.
Dr. Slamet juga mengungkapkan bahwa darurat narkoba telah lama menjadi perhatian, sementara ancaman judi online baru terdeteksi secara serius dalam beberapa bulan terakhir. “Kalau darurat narkoba sudah ditegaskan sekitar 10 tahun lalu, darurat judi online baru terdeteksi sekitar enam bulan terakhir. Keduanya menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara,” jelasnya.
Ia turut menjelaskan kerugian akibat narkoba yang mencapai angka triliunan rupiah serta dampak sosial yang signifikan. “Kerugian negara akibat narkoba luar biasa besar, bahkan korban jiwa akibat narkoba mencapai sekitar 50 orang per hari. Ini menunjukkan bahwa masalah ini masih sangat serius,” tegasnya.
Dr. Slamet juga berbagi pengalamannya dalam operasi penindakan terhadap jaringan narkoba internasional. “Semua jalur berpotensi dimanfaatkan oleh bandar narkotika. Dari jalur laut, pelabuhan kecil, hingga lintasan tikus di perbatasan, semuanya menjadi pintu masuk. Pengawasan harus diperketat di setiap jalur ini,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, langkah pemerintah yang menyeimbangkan gerakan pencegahan dan pemberantasan menjadi langkah yang sangat tepat. “Dulu, gerakan pencegahan sering kurang mendapat perhatian. Sekarang, keseimbangan antara pencegahan dan pemberantasan menjadi fokus utama, dan ini langkah yang sangat baik,” tutup Dr. Slamet.