Pemerintah Bangun Sekolah Unggulan untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Muda
Jakarta — Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional dengan membangun jaringan sekolah unggulan di berbagai daerah. Program ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menyiapkan generasi muda yang cerdas, kompetitif, dan berkarakter dalam menghadapi tantangan global.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan generasi baru yang unggul di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kepemimpinan global.
Presiden menekankan bahwa kecerdasan tidak hanya lahir dari keluarga kaya. Banyak anak-anak pintar yang tidak terlihat karena keterbatasan ekonomi dan akses pendidikan. Karena itu, negara akan hadir untuk menjemput mereka.
“Kita harus cari anak-anak terpintar Republik Indonesia. Kita beri pendidikan terbaik, supaya kelak bisa menjadi pemenang-pemenang hadiah Nobel. Sekolah unggulan full beasiswa ini bukan proyek pendidikan biasa, tetapi investasi negara untuk melahirkan generasi ilmuwan, peneliti, dan pemimpin masa depan dari anak-anak Indonesia terbaik,”ujar Presiden Prabowo.
Sekolah unggulan ini akan menggunakan kurikulum berstandar internasional (IB / International Baccalaureate) sehingga lulusannya diakui oleh universitas terbaik dunia. Melalui program ini, anak-anak Indonesia nantinya dapat langsung mendaftar ke kampus seperti Harvard, Oxford, atau MIT tanpa perlu ujian penyetaraan tambahan.
Yang tidak kalah penting, Presiden menekankan bahwa rekrutmen tidak hanya menyasar kelompok mampu atau kota besar.
“Banyak anak dari kalangan bawah yang memiliki kecerdasan luar biasa. Mereka harus ditemukan, dipersiapkan, dan diberi beasiswa penuh,” ujar Presiden Prabowo.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya mulai menyiapkan konsep dan kurikulum untuk Sekolah Unggul Terintegrasi non-asrama sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pak Presiden waktu sidang kabinet menyampaikan agar kami menyiapkan konsep Sekolah Unggul Terintegrasi non-asrama,” ujar Abdul Mu’ti.
Abdul Mu’ti menjelaskan, Sekolah Unggul Terintegrasi akan menggabungkan tiga jenjang pendidikan, yakni SD, SMP, dan SMA, dalam satu kawasan pendidikan. Rencananya, satu sekolah terintegrasi akan dibangun di setiap kecamatan.
Abdul Mu’ti menambahkan, pembahasan teknis seperti skema penyediaan lahan atau pemanfaatan sekolah dengan jumlah murid sedikit masih akan dibicarakan kemudian.
“Yang sekarang menjadi fokus kami adalah penyiapan kurikulum, rekrutmen guru, dan aspek akademik lainnya. Soal teknis seperti lahan dan skema pendirian akan dibahas pada tahap berikutnya,” ujarnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah daerah. Selain itu, pembangunan sekolah unggulan diharapkan mempersempit kesenjangan pendidikan antarwilayah dan mempercepat terwujudnya Indonesia Emas 2045.


0 Comment